Sabtu, 15 Mei 2010

Buletin Salsabilla part 2

Mengendalikan Kadar Kolesterol Darah
(Bagian 1 dari 2 tulisan)

Kata ‘kolesterol’ sering diucapkan oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang berusia tua. Sebenarnya, apa itu kolesterol? Kolesterol adalah suatu zat yang dibentuk oleh hati (liver) dari lemak jenuh yang berasal dari makanan, & ditambah oleh kolesterol yang memang telah ada di makanan hewani seperti daging, kuning telur, atau produk susu.
Sebenarnya, kolesterol sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan, karena kolesterol adalah bahan pembentuk hormon steroid yang mengatur berbagai metabolisme tubuh, asam empedu, & komponen dari dinding sel di tubuh.

Namun, jika kadar kolesterol di dalam darah terlalu tinggi, akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. Ini diakibatkan oleh kelebihan kolesterol yang tidak dibutuhkan tubuh akan disimpan di dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang biasa disebut arterosklerosis. Jika jumlahnya terlalu banyak, maka pembuluh darah akan tersumbat total sehingga darah tidak dapat mengalir.
Jika kejadian ini terjadi pada pembuluh darah yang mengaliri otot-otot jantung, maka terjadilah serangan jantung. Sedangkan jika hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak, maka terjadilah stroke.

Sehingga, untuk mencegah kejadian tersebut, disarankan untuk melakukan pengukuran kadar kolesterol darah secara rutin bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun. Pada mereka yang kadar kolesterol darahnya cenderung tinggi beserta faktor risiko lain untuk penyakit jantung & stroke, disarankan untuk melakukan pengukuran lebih sering sesuai petunjuk dokter.
Kolesterol di dalam tubuh sebenarnya terdiri dari berbagai macam, yang merupakan zat gabungan lemak-protein yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dengan kepadatan rendah (low density lipoproteins/LDL), berfungsi untuk mengirim kolesterol dari tubuh masuk pembuluh darah. Sementara lipoprotein dengan kerapatan tinggi (high density lipoproteins/HDL) berfungsi untuk menyingkirkan kolesterol dari aliran darah.

Itu sebabnya LDL sering kali disebut ‘kolesterol jahat’ yang jumlahnya tidak boleh terlalu banyak, sementara HDL disebut ‘kolesterol baik’. Selain kedua hal tersebut, dikenal juga LDL yang lebih rendah lagi tingkat kepadatannya yaitu VLDL, & trigliserida yang sering dikenal sebagai ‘lemak netral’ yang merupakan lemak yang paling banyak beredar di pembuluh darah.

Untuk mencapai kadar kolesterol darah yang baik, sehingga tidak menyebabkan peningkatan risiko berbagai penyakit tetapi tetap cukup untuk menjaga berbagai fungsi tubuh, maka dibutuhkan keseimbangan dari berbagai jenis kolesterol yang ada.
Sebagai contoh, jika kadar total kolesterol darah tinggi akibat kadar LDL yang tinggi, maka risiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke menjadi tinggi. Sedangkan jika kadar kolesterol darah tinggi akibat kadar HDL yang tinggi, maka risiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke tidak tinggi demikian bagian pertama tulisan mengenai kolesterol untuk edis i kali ini, nantikan di tulisan kami selanjutnya. Semoga bermanfaat. Aamin.!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar